Sungguh aneh bagi seseorang yang merasakan dirinya sebagai Da'ie ilallah namun tidak dapat menikmati kemanisan solatnya! Bukankah jalan hidupnya terlalu sukar, bebannya tidak tertanggung dan simpang siurnya terlalu banyak dan mengelirukan?
Bukankah segala penat lelahnya, segala pengorbanannya, setiap titisan keringat dan air matanya untuk Dia, Pemilik jiwa dan kehidupan?
Bukankah segala rindu dan cinta, segala harap dan asa bahkan seluruh rasa tawakkal hanya padaNya?
Kenapa kini, ketika tubuh sedang mengadapNya, sedang jiwa dalam perhatianNya. kita tidak menemuiNya dalam hati kita? Bahkan kita tidak temui cinta dan rindu padaNya.
Benarkah segala yang kita korbankan selama ini untukNya? Benarkah yang kita cari selama ini adalah redhaNya?
Sungguh aneh bagi seseorang yang merasakan dirinya sebagai Murabbi ilallah namun umurnya tidak menambahkan keakrabannya dengan Al Quran! Bukankah hidayah itu milikNya, yang membolak balikkan hati itu adalah Ar Rahman bahkan yang memberi taufiq dan kekuatan itu juga adalah Dia yang Maha Agung.
Bukankah jiwa manusia itu terlalu liar dan rumit untuk difahami sedangkan jalan menundukkannya itu berada dalam KalamNya? Bukankah Kalimah-KalimahNya mampu memecahkan gunung apatah lagi menundukkan hati manusia?
Bukankah kehidupan itu sendiri sukar untuk dimengerti apatah lagi dikendali sedangkan segala PengajaranNya telah tersedia dan terpelihara dalam mushafNya namun kenapa jiwa kita masih mampu jauh dari panduanNya?
Benarkah kita sedang mengajak manusia kepadaNya? Benarkah langkah kita sedang mendekatkan diri kita padaNya?
Jadi...
Milik siapakah jiwa ini?
Untuk siapakah segala pengorbanan yang ku curahkan selama ini?
Dan kepada siapakah diri ini akan kembali?
Catatan ini untuk diriku yang sedang menangisi kegersangan hati, sengaja dikongsikan dengan sesiapa yang turut mengalaminya. Semoga Allah menjadikan kita sentiasa dalam RahmatNya. Ya, hanya RahmatNya yang akan menyelamatkan kita dari azab siksa Neraka dan mengantar kita ke Syurga.
by : Abu Umar
No comments:
Post a Comment